Memiliki kadar gula darah normal pada tubuh sangat penting karena bisa menunjang kinerja tubuh dan membuat Anda tetap sehat. Namun apakah Anda tahu berapa kadar gula darah normal yang harus Anda miliki?
Sebenarnya kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka baku. Kadar ini bisa berubah seperti saat sebelum dan sesudah Anda makan atau juga saat waktunya tidur.
Kisaran Kadar Gula Darah yang Normal
Seusai makan, sistem pencernaan Anda akan memecah karbohidrat menjadi gula atau glukosa yang bisa diserap oleh aliran darah. Zat tersebut sangat penting untuk sumber energi sel-sel tubuh Anda. Darah mengalirkan zat gula ini menuju sel-sel tubuh guna menjadikannya energi.
Namun, zat gula ini harus melewati sebuah ‘pintu’ untuk memasuki sel-sel tersebut. Hormon yang berperan dalam membuka ‘pintu’ itu adalah insulin. Insulin dihasilkan oleh pankreas. Setelah memasuki sel, zat gula ini akan dibakar menjadi energi yang bisa Anda pakai. Gula yang lebih akan disimpan di hati untuk dipakai di kemudian hari.
Berikut kisaran kadar gula darah normal pada tubuh:
- Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL
- Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
- Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
- Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
Mengenali Tanda Kekurangan dan Kelebihan Gula Darah
Menjaga kadar gula darah agar dalam angka normal sangat penting. Gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau tinggi (hiperglikemia) bisa berdampak negatif pada tubuh Anda. Jika gula darah Anda di bawah 70 mg/dL maka Anda mengalami hipoglikemia. Anda dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula darah Anda lebih dari 200 mg/dL.
Efek terlalu rendahnya kadar gula darah antara lain:
- Tubuh lemas
- Kulit pucat
- Berkeringat
- Kelelahan
- Gelisah
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah marah
- Kesemutan di area mulut
- Tidak mampu berdiri atau berjalan
- Kejang
- Jantung berdebar
Efek terlalu tingginya kadar gula darah antara lain:
- Bobot tubuh berkurang
- Nafsu makan meningkat
- Tubuh lelah
- Haus
- Sering buang air kecil
- Mudah gelisah
- Penglihatan buram
- Kulit kering, memerah dan terasa panas
- Sering infeksi gigi
Selain itu, kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol juga bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik (HHNK).
Cara Mempertahankan Kadar Gula Darah Normal
Untuk menghindari efek gula darah terlalu rendah atau tinggi, mari jaga kadar gula darah Anda agar tetap dalam batas normal. Berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan:
- Olahraga rutin
Dengan rutin olahraga, Anda bisa menstabilkan gula darah. Lakukan olahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara teratur. Anda bisa melatih kekuatan otot-otot tubuh karena peranannya dalam menggunakan dan menyimpan gula sangat besar. Hal tersebut bisa membuat kadar gula darah tetap normal. Namun ingat, jangan berlebihan melakukan aktivitas fisik karena hal tersebut bisa memicu hipoglikemia.
- Perhatikan asupan makanan
Sebaiknya batasi konsumsi karbohidrat. Sumber karbohidrat yang bisa Anda pilih yaitu ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah. Makanan lain yang bagus untuk Anda konsumsi yaitu kacang-kacangan seperti almond, ikan salmon, daging dada ayam tanpa kulit, brokoli, bayam, dan kayu manis.
- Makan tepat waktu
Jangan melewatkan waktu makan Anda, terutama sarapan. Jika hal ini terjadi, rasa lapar akan meningkat di jam makan berikutnya. Hasilnya Anda akan makan secara berlebihan, kemudian naiklah gula darah Anda. Makan tiga kali sehari ditambah dua camilan bernutrisi di sela-sela jam makan bisa membantu gula darah tetap normal.
- Hindari stres
Sebaiknya segera atasi stres yang Anda alami, karena kondisi ini bisa membuat kadar gula darah Anda meningkat.
- Selalu sedia camilan manis
Selalu bawa camilan manis seperti permen untuk mencegah kadar gula darah menurun drastis. Namun jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
Untuk mengetahui kadar gula darah normal, tes gula darah bisa dilakukan di rumah sakit, atau jika ingin praktis Anda bisa membeli alat tes gula darah yang bisa dipakai di rumah. Namun, untuk memantau kadar gula darah selama 2 sampai 3 bulan terakhir, diperlukan tes haemoglobin A1c (HbA1c) di laboratorium. Sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mengetahui jenis tes darah yang dibutuhkan.